Punya Modal Kuat Bikin Penyerapan Beras  Moncer, Begini Keterangan Menkeu dan Bos Bulog

0
Beberapa petani menuai hasil pertanian. (Instagram)

PENTAS.TV -BANDUNG, Banyak cara dan kiat yang digulirkan pemerintah demi merealisasikan target mulianya, yakni  swasembada pangan.

Karena itu, demi tercapainya swasembada pangan, pemerintah, melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menginjeksikan dana jumbo kepada Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), selaku eksekutor penyerapan dan pengadaan beras atau gabah kering setara beras.

Kepada media, dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan (Menkeu), mengungkapkan, agar proses pengadaan beras nasional optimal, pemerintah menginjeksi Perum Bulog oleh dana bernilai Rp16,6 triliun.

Sri Mulyan Indrawati mengklaim bahwa berkat kucuran dana pemerintah itu, Perum Bulog punya modal kuat untuk mempermasif volume pengadaan beras atau gabah kering setara beras.

Hasil masifnya pengadaan beras atau gabah kering setara beras itu, kata wanita berkaca mata ini, memuaskan. Perum Bulog, tuturnya, mengelola Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang berlimpah, yakni melebihi 4 juta ton.

“Ini adalah rekor stok CBP terbanyak,” tandas Sri Mulyani.

Berlimpahnya stok CBP, sambungnya, punya peran strategis. Selain memperkuat ketahanan dan stabilitas stok, juga bisa mengendalikan haha beras.

Ahmad Rizal Ramdhani, Direktur Utama Perum Bulog, menambahkan, realisasi penyerapan beras selama periode Januari-Juni 2025 sebanyak 2,65 juta ton.

Angka itu, jelasnya, hampir mencapai target yang dicanangkan pemerintah, yaitu 3 juta ton. Jutaan ton hasil penyerapan itu, sambungnya, memperkokoh stok CBP, yang posisi terkininya yaitu 4,2 juta ton.

Bahkan, Ahmad Rizal Ramdhani optimistis bahwa stok CBP sangat berpeluang untuk bertambah. Prediksinya, sebut dia, bertambah 1 juta ton.

Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, ada hal yang menjadi dasar mengapa pihaknya memprediksi bahwa CBP bisa bertambah. Penyebabnya, ujar dia, adanya musim panen pada periode Agustus 2025.

Prediksi itu, sesuai dengan terbitnya instruksi pemerintah tentang penyerapan dan pengadaan beras atau gabah kering setara beras.

Isi instruksi itu,  pemerintah meminta  korporasi Badan Usaha Milik Negara BUMN sektor pangan tersebut agar menambah kapasitas penyerapannya sebanyak 1 juta ton hingga akhir 2025.

Artinya, secara total, hingga Desember 2025, volume penyerapan beras atau gabah kering setara beras oleh Perum Bulog menjadk 4 juta ton. (win/*)