PENTAS.TV – BANDUNG, Sejatinya, di antara moda transportasi darat, kereta merupakan yang teraman, lancar, efisien, dan tepat waktu.

Pasalnya, selain tidak terkendala kemacetan, kereta punya jalur khusus. Namun, bukan berarti setiap perjalanan kereta tidak mengalami kendala.

Bukti terbaru, beberapa perjalanan kereta di Wilayah 2 Bandung, khususnya, rute Jakarta-Bandung, termasuk lintas Purwakarta-Bandung, terkendala. Itu terjadi akibat Purwojaya tergelincir dan anjlok. Lokasinya, emplasemen Stasiun Kedunggedeh.

Anjloknya kereta rute Gambir-Kroya itu menyebabkan terjadinya keterlambatan perjalanan, terutama yang menuju Stasiun Bandung.

“Catatan kami, ada beberapa rangkaian kereta yang mengalami keterlambatan. Seluruhnya terlambat tiba di stasiun tujuan,” tandas Kuswardoyo, Manager Hubungan Masyarakat (Humas) PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung.

Empat kereta tersebut, ujar Kus, sapaan akrabnya, yakni Parahyangan KA 142F (Gambir-Bandung), yang terlambat tiba di Stasiun Bandung selama 58 menit.

Lalu, lanjutnya, Cikuray KA 300 (Pasarsenen-Garut), yang tersendat selama 313 menit sebelum tiba di Stasiun Garut

Kemudian , tuturnya Parahyangan KA 134 (Gambir-Bandung). Perjalanan rangkaian kereta legendaris itu, kata dia, terlambat 582 menit dan tertahan di Stasiun Padalarang.

“Selanjutnya, Serayu KA 288 (Pasarsenen-Purwokerto), yang tertahan di Stasiun Cibungur selama 262 menit,” sambung mantan Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun itu.

Perjalanan Harina KA 95 dan KA 98, beber Kus, juga terhambat di Stasiun Cikampek. Akibatnya, kereta tersebut mengalami keterlambatan selama 274 menit.

Selain kereta-kereta yang terlambat tiba di stasiun tujuan, ungkapnya, ada juga yang mengalami keterlambatan keberangkatan.

“Yaitu Turangga KA 12 (Bandung-Surabaya Gubeng). Keterlambatannya sekitar 18 menit karena menunggu tibanya Parahyangan KA 142 F,” jelas Kus.

Dalam perkembangannya, beber dia, demi keamanan dan keselamatan perjalanan, termasuk upaya memperlancar proses normalisasi jalur, pihaknya, yang terus berkoordinasi dengan PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta berkenaan dengan proses evakuasi Purwojaya, akhirnya memutuskan untuk membatalkan dua agenda perjalanan menuju Gambir pada 26 Oktober 2025.

Kedua perjalanan yang mengalami pembatalan perjalanan tersebut, sahut mantan Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 3 Cirebon ini, yaitu Parahyangan KA 131 (Bandung-Gambir). Sedianya, terang Kus, kereta ini bertolak dari Stasiun Bandung ke Gambir pukul 05.00 WIB.

Kereta berikutnya yang mengalami pembatalan, imbuh dia, adalah Parahyangan KA 133 (Bandung-Gambir), yang berdasarkan jadwal keberangkatan, pukul 11.05 WIB.

Sebenarnya, ungkap Kus, proses evakuasi Purwojaya tuntas pada 26 Oktober 2025 sekitar pukul 02.00 WIB. Jalur pun, sambungnya, kbali normal

Akan tetapi, tambah Kus, beberapa perjalanan kereta masih terhambat. “Itulah sebabnya kami terpaksa membatalkan dua perjalanan yang menuju Gambir,” dalih Kus.

“Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh penumpang atas insiden tersebut. Tapi, kami senantiasa berkomitmen kuat untuk melayani dan mengakomodir kebutuhan transportasi masyarakat secara prima serta optimal ,” kata Kus. (win/*)