Selama Libur Sekolah, Penumpang Kereta Berjubel, Berapa Banyak Volumenya? Begini Kata KAI

0
Seorang frontliner melayani penumpang di Stasiun Bandung. (Istimewa)

PENTAS.TV – BANDUNG, Semakin tidak terbantahkan. Begitulah kira-kira perkembangan kereta yang terus menjelma sebagai moda transportasi terfavorit dan primadona masyarakat.

Banyak hal yang mengindikasikannya. Di antaranya , pada momen libur sekolah tahun ini.

Terbukti, di Wilayah 2 Bandung, volume penumang kereta selama periode libur sekolah, berjubel.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mengklaim bahwa pada periode 21 Juni 2025-13 Juli 2025, pihaknya menjual sebanyak 171.498 lembar tiket.

Volume penjualan tiket itu lebih banyak sekitar 18 persen daripada periode pra-libur sekolah, yakni 21 Mei 2025-21 Juni 2025, yang jumlahnya 143.644 lembar.

“Prediksinya, volume penjualan tiket terus bertambah hingga usainya masa libur sekolah,” tandas Dicky Eka Priandana, Executive Vice President  (EVP) PT KAI (Persero) Daop 2 Bandung.

Berjubelnya penumpang selama momen libur sekolah tersebut, praktis, semakin menunjukkan bahwa kereta merupakan moda transportasi pilihan utama masyarakat.

Pada momen tersebut, lanjut Dicky Eka Priandana, pihaknya mengaktifkan seluruh rangkaian kereta jarak jauh reguler, yang total ya berkapasitas 183.281 seat.

Agar pelayanan tetap prima dan setiap  perjalanan berlangsung aman, nyaman, lancar, dan kondusif, lanjutnya, selama momen itu, pihaknya mengerahkan dan mengerahkan seluruh kekuatan personilnya, baik pada titik-titik keberangkatan atau kedatangan, maupun selama perjalanan.

Kesiapsiagaan itu,  jelasnya, juga sebagai upaya jajarannya mengantisipasi kemungkinan terjadinya berbagai aksi kriminal.

Selain itu, sambungnya, juga sebagai cara pihaknya untuk mengatasi kemungkinan adanya penumpang yang propertinya tertinggal, baik saat masih berada pada stasiun maupun di dalam kereta.

“Yang jelas, kami senantiasa berkomitmen untuk terus melayani dan mengakomodir kebutuhan transportasi masyarakat secara prima serta optimal,” tutup Dicky Eka Priandana.  (win/*)