PENTAS.TV – BANDUNG, Banyak aspek dan faktor yang bisa menopang terciptanya kesejahteraan masyarakat. Di antaranya, stabilitas dan ketahanan pangan, baik stok maupun harga.

Terlebih, pada momen-momen tertentu, seperti Natal-Tahun Baru (Nataru), kebutuhan beragam komoditas pangan, utamanya beras, lebih banyak daripada kondisi normal.

Berkenaan dengan hal itu, korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) memastikan bahwa stok beras berlimpah. Tentunya, hal itu membuat harga jualnya pun relatif stabil.

“Alhamdulillah, stok dan harga beras di Jabar stabil. Jadi, masyarakat (Jabar) tidak perlu risau,” tandas Nurman Susilo, Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jabar, pada sela-sela peninjauan stok dan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Pasar Kosambi, Jalan A Yani Bandung, 31 Desember 2025.

Saat ini, ungkap dia, volume Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang pihaknya kelola pada level sekitar 525-540 ribu ton.

Nurman Susilo optimistis bahwa berlimpahnya stok CBP tersebut bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Tatar Pasundan selama 6-7 bulan mendatang.

“Ini berarti, In syaa Allah, stok beras Jabar bisa mencukupi kebutuhan masyarakat saat momen Idul Fitri 2026,” tuturnya.

Bahkan, sambung dia, ketersediaan CBP sangat berpotensi bertambah. Kondisi itu bisa terealisasi, jelasnya, ketika berlangsungnya Panen Raya, yang prediksinya pada periode Februari-April 2026.

Berlimpahnya ketersediaan CBP tersebut, sambung Nurman Susilo, berkat masifnya hasil penyerapan dan pengadaan beras atau gabah kering setara beras petani.

Nurman Susilo membeberkan, hingga kini, hasil penyerapan dan pengadaan beras atau gabah kering setara beras petani sebanyak 550 ribu ton.

Volume penyerapan dan pengadaan itu, klaim Nurman Susilo, lebih banyak melebihi target dan penugasan pemerintah. “Pencapaiannya 102 persen,” sebut dia.

Secara tidak langsung, hasil penyerapan dan pengadaan tersebut semakin memperkokoh stok CBP di Bumi Parahyangan.

Dampaknya, kata dia, harga beras pada hampir seluruh pasar tradisional, seperti Pasar Kosambi, Astanaanyar, Sederhana, termasuk peritel moderen, relatif stabil.

“Kami tetap dan terus memantau setiap perkembangan bersama seluruh stakeholder. Kami juga siap mendistribusikan dan menyalurkan beras, termasuk beberapa komoditas lainnya seperti minyak goreng,” pungkas dia. (win/*)