PENTAS.TV – BANDUNG, Berbagai kendala teknis dan non-teknis bisa terjadi kapan dan dialami siapa pun. Seperti yang terjadi akhir pekan kemarin.
Kala itu, ratusan perjalanan kereta terganggu. Sebanyak 80 perjalanan mengalami pembatalan. Selain itu, ada sebanyak 42 perjalanan yang harus mengalami rekayasa jalur, yaitu melalui jalur Purwokerto-Kroya-Bandung.
Otomatis, hal itu mengakibatkan puluhan ribu orang penumpang terdampak. Penyebabnya, terjadi insiden pada rangkaian Argo Bromo Anggrek (Surabaya-Gambir via jalur Utara) pada emplasemen Stasiun Pegaden Baru Subang.
Berkaitan dengan anjloknya Argo Bromo Anggrek, Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero), bereaksi.
Orang nomor satu pada tubuh korporasi yang dahulu bernama Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) ini, memohon maaf atas insiden di emplasemen Stasiun Pegaden Baru Subang tersebut.
Bahkan, tanpa sungkan, Didiek Hartanyo membungkukkan badannya, sebagai tanda permohonan maaf sebesar-besarnya kepada para penumpang dan masyarakat akibat insiden Argo Bromo Anggrek itu.
“Secara tulus, kami memohon maaf sebesar-besarnya atas insiden itu sehingga menyebabkan ketidaknyamanan perjalanan,” tandas Didiek Hartanyo, kepada media.
Agar perjalanan kembali normal, ujar Didiek Hartanyo, pihaknya langsung bergerak. Antara lain, katanya, mengevakuasi Argo Bromo Anggrek, yang prosesnya tuntas pada 2 Agustus 2025 sekitar pukul 07.00 WIB.
Selain evakuasi, lanjut Didiek Hartanyo, pihaknya pun memperbaiki jalur. Proses perbaikannya, sahut Didiek Hartanyo, tuntas pada 3 Agustus 2025 pagi.
“Pada 3 Agustus 2025 sekitar pukul 10.57 WIB, jalur bisa berfungsi. Adalah Argo Lawu yang pertama melintas. Tentunya, dalam kecepatan terbatas,” paparnya.
Bicara soal pembatalan perjalanan, Didiek Hartanyo mengakuinya. Dia membeberkan, pada 3 Agustus 2025, pihaknya menerima pembatalan sebanyak 22.664 lembar tiket keberangkatan 1-3 Agustus 2025.
Meski demikian, sahut dia, sebanyak 440.581 ribu penumpang memilih untuk tetap melanjutkan perjalanannya
Melalui kerja keras dan upaya yang spartan, Didiek Hartanyo mengklaim bahwa secara perlahan, perjalanan kereta mulai normal.
Demi keamanan, ujarnya, pihaknya memberlakukan pembatasan kecepatan, yakni tidak melebihi 60 kilo meter per jam saat melintasi trik anjloknya Argo Bromo Anggrek.
Pada 3 Agustus 2025, sebanyak 65 perjalanan di antara 72 perjalanan rute Timur-Barat tiba di titk tujuan, yaitu Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, secara tepat waktu. “Sebanyak perjalanan tujuh perjalanan lainnya, masih mengalami terlambat,” ungkapnya.
Bagaimana kondisi di Wilayah 2 Bandung?
Kuswardoyo, Manager Hubungan Masyarakat (Humas) PT KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mengiyakan bahwa secara bertahap, jalur pada emplasemen Stasiun Pegaden Baru mulai normal.
Selama proses perbaikan dan evakuasi Argo Bromo Anggrek, Kus, sapaan akrabnya mengatakan, puluhan perjalanan lintas Utara mengalami rekayasa jalur sehingga harus melalui jalur selatan di wilayah kerjanya.
Pihaknya, sambungnya, pada 2 Agustus 2025, juga membatalkan lima perjalanan kereta jarak menengah dan jauh.
Yaitu, sebut mantan Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 3 Cirebon tersebut, KA 141 F Parahyangan Fakultatif (Bandung-Gambir) keberangkatan pukul 10.25 WIB dan KA 133 Parahyangan (Bandung-Gambir) keberangkatan 11.05 WIB.
Lalu, sambungnya, KA 137 Parahyangan (Bandung-Gambir) keberangkatan 13.05 WIB. Dua lainnya, sambungnya, KA70 Malabar (Bandung-Malang) keberangkatan 09.30 WIB dan KA 101-100 Harina (Bandung-Cikampek-Surabaya Pasar Turi keberangkatan 09.35 WIB.
Bagi para penumpang yang membatalkan perjalanan, tegasnya, pihaknya siap menerapkan pola refund alias pengembalian biaya tiket 100 persen pada loket-loket stasiun keberangkatan. (win/*)