PENTAS.TV – BANDUNG, Demi terpenuhinya kebutuhan perumahan, pemerintah era kepemimpinan Presiden Republik Indonesia kedelapan, Prabowo Subianto, mencanangkan sebuah agenda masif, yakni Pembangunan 3 Juta Rumah bagi kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Tentunya, agar program itu lebih terakselerasi , pemerintah menyiapkan skema pembiayaan berbasis Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi.
Selain itu, pemerintah pun melibatkan korporasi-korporasi perbankan. Satu di antaranya adalah korporasi perbankan berlabel Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk (Perseroda) alias bank bjb.
Seperti apa komitmen bank bjb tentang penyaluran KPR FLPP beserta perkembangannya?
Pada kunjungan Maruara Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), di Head Office bank bjb, Yusuf Saadudin, Direktur Utama bank bjb, berikrar unik terus menyempurnakan penyaluran KPR FLPP, khususnya di Jabar.
Alumnus Universitas Padjadjaran (Unpad) 1999 ini menegaskan, pihaknya sangat berkomitmen untuk menyukseskan sekaligus mengakselerasi program Pembangunan 3 Juta Rumah.
Yusuf Saadudin berpendapat, berdasarkan data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), persentase penyaluran KPR FLPP oleh jajarannya pada level 5 persen.
“Bagi kami, ini adalah sebuah tantangan. Kami siap menjawabnya,” tegas Yusuf Saadudin.
Agar penyaluran KPR FLPP lebih bergeliat, sosok yang menggantikan Yuddy Renaldi tersebut menyatakan, pihaknya menyusun dan menyiapkan beberapa cara.
Antara lain, ujarnya, bersinergi dengan kalangan asosiasi developer, semisal Real Estate Indonesia (REI) guna memperoleh informasi tentang pasokan rumah bersubsidi di Tatar Pasundan.
Bicara soal penyaluran KPR FLPP, Yusuf Saadudin mengungkapkan, sejak program itu begulir pertama kali pada 2016, hingga saat ini, pihaknya menyalurkan KPR FLPP yang meliputi 37.636 unit rumah bersubsidi.
Nominalnya, sebut dia, yakni pada level Rp4,6 triliun. Sumber dananya, lanjut dia, yakni BP Tapera dan korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor properti, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).
Secara rinci, Yusuf Saadudin mengungkapkan, selama 20 Oktober 2024-2 Juni 2025, pihaknya membiayai sebanyak 2.119 unit rumah subsidi.
“Nominalnya Rp344,36 miliar. Nominal berjumlah Rp258,27 miliar bersumber pada BP Tapera. Sisanya, Rp86,09 miliar merupakan dana PT SMF,” paparnya.
Khusus penyaluran KPR FLPP periode 1 Januari 2025-2 Juni 2025, tambahnya, pihaknya menggelontorkan pembiayaan bagi 1.791 unit rumah.
Angkanya, ujar dia, yaitu Rp290,46 miliar. Sokongan dana BP Tapera dan PT SMF, imbuhnya, masing-masing bernominal Rp217,85 miliar serta Rp72,61 miliar.
Yusuf Saadudin menuturkan, ada beberapa kabupaten yang menjadi titik penyaluran KPR FLPP.di wilayah Jabar-Banten.
Yaitu ,ucapnya, Kabupaten Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Sukabumi.
Lalu, sahutnya, Kabupaten Bandung, Subang, Sumedang, dan Garut. Kemudian,tukasnya, Kabupaten Cirebon dan Kuningan. (win/*)