PENTAS.TV – BANDUNG, Predikat kereta sebagai moda transportasi primadona dan terfavorit masyarakat, baik kereta jarak jauh maupun Commuter Line, semakin tidak terbantahkan.
Satu buktinya, volume penumang Commuter Line terus bertambah di berbagai daerah, termasuk Wilayah 2 Bandung.
Asdo Artriviyanto, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Commuter Line Indonesia (KCI), mengemukakan, di Wilayah 2 Bandung, setiap tahunnya, volume penumpang Commuter Line Bandung Raya terus bertambah.
“Rata-rata, pertambahannya 6 persen per tahun,” tandas Asdo Artriviyanto pada Launching Karu Multi Trip (KMT) di Stasiun Bandung.
Secara total, ungkapnya, hingga 17 Juni 2025, pihaknya melayani dan memenuhi kebutuhan transportasi bagi sebanyak 8.553.000 orang penumpang Commuter Line Bandung Raya.
Saat weekday, lanjutnya, rata-rata, Commuter Line Bandung Raya digunakan hampir sebanyak 40 ribu orang penumpang untuk bepergian.
Berbeda dengan weekend. Pada setiap akhir pekan, lanjutnya, volume penumpang Commuter Line Bandung Raya lebih membludak. Rata-rata, lanjutnya, sekitar 54 ribu-55 ribu orang.
Tentunya, sahut dia, masifnya volume penumpang tersebut semakin membuktikan bahwa kereta, khususnya Commuter Line, terutama Bandung Raya, menjadi moda transportasi terfavorit dan pilihan utama masyarakat.
Agar kebutuhan transportasi publik lebih terlayani secara prima dan optimal, kata Asdo Artriviyanto, pihaknya terus melakukan dan menerapkan beragam cara serta strategi.
Yang terbaru, bagi publik di Wilayah 2 Bandung, pihaknya mengaktifkan KMT, sebuah fasilitas pembayaran cahsless, yang tidak hanya berlaku bagi Commuter Line, tetapi juga moda transportasi darat lainnya, yakni Metro Jabar Trans.
Pada tahap awal kehadirannya, Asdo Artriviyanto mengatakan, pihaknya menyediakan sekitar 1.000 lembar KMT. Tentu saja, cetus dia, pihaknya terus menambah produksi KMT agar kebutuhan transportasi masyarakat semakin terlayani.
Aktivasi KMT, yang berharga jual Rp40 ribu dan bersalso Rp10 ribu ini, sahutnya, semakin mempertegas terciptanya interasi antar-moda demi mempermudah dan memperlancar mobilitas masyarakat secara lebih efektif dan efisien.
Para pemilik KMT, jelasnya, bisa mempergunakannya tidak hanya pada Commuter Line, tetapi juga bus Metro Jabar Trans. (win)