PENTAS.TV – BANDUNG, Seiring dengan adanya agenda global yang berkaitan dengan kelestarian alam dan lingkungan, Net Zero Emission (NZE) pemerintah mencanangkan program ini terealisasi pada 2060.
Beragam upaya dilakukan pemerintah. Antara lain, membentuk ekosistem Electric Vehicle (EV) alias kendaraan listrik.
Tentunya,, agar terbentuknya ekosistem kendaraan listrik lebih terakselerasi, perlu topangan seluruh elemen, termasuk korporasi-korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Satu di antaranya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero).
Hingga kini, korporasi Merah Putih sektor ketenagalistrikan itu sangat serius mempercepat pembentukan ekosistem kendaraan listrik.
Caranya, secara masif, membangun dan mengaktifkan infrastruktur penunjang, yaitu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai wilayah, termasuk Jabar.
Agung Murdifi General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jabar , mengatakan, hingga kini, termasuk menjelang momen Idul Fitri 2025, pihaknya mengaktifkan ratusan SPKLU yang tersebar di banyak kota-kabupaten se-Tatar Pasundan.
Agung Murdifi berpendapat, aktivasi ratusan SPKLU itu bisa turut mengakselerasi terbentuknya ekosistem EV.
Indikatornya, kata dia, yaitu volume dan nilai transaksi pengisian daya kendaraan elektrik.
“Selama 2024, terjadi sebanyak 99.822 transaksi pada seluruh SPKLU di Jabar,,” tandas Agung Murdifi di tempat kerjanya.
Total volume pada pengisian daya selama 2024, lanjut pria berkaca mata tersebut, sebanyak 2,10 Giga Watt-hour (GWh).
Mayoritas, transaksk sambungnya, yaitu SPKLU yang berlokasi pada jalan bukan ruas Tax On Location (TOL). Yakni, ucapnya, berjumlah 58.227 transaksi atau 58 persen.
Sisanya, sambung dia, sebesar 42 persen, adalah transaksi SPKLU yang berlokasi pada ruas jalur TOL. Jumlahnya, pungkas Agung Murdifi, sebanyak 41.594 SPKLU. (win)