Penguatan Program Keluarga Berencana Jadi Strategi Utama Tekan Angka Stunting di Jawa Barat

0
Dr.Siska Gerfianti berikan paparan perihal strategi kerja peningkatan stunting di tiap daerah di Jabar
Dr.Siska Gerfianti berikan paparan perihal strategi kerja peningkatan stunting di tiap daerah di Jabar

PENTAS.TV — Dalam upaya menyinergikan langkah percepatan penurunan prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Nasional (Kemendukbangga) bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan strategis bertajuk “Pembinaan Program Keluarga Berencana dalam Pencegahan dan Penurunan Stunting Tahun 2025”, yang diselenggarakan di Aula Kujang BPSDM Jabar.

Mengusung tema “Satukan Langkah, Wujudkan Keluarga Bebas Stunting Menuju Jabar Istimewa”, kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, di antaranya para pengurus Pokja IV PKK se-Jawa Barat, kepala Dinas P3AKB kabupaten/kota, serta narasumber dari Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB). Forum ini menjadi wadah konsolidasi program serta penguatan peran strategis kader PKK sebagai ujung tombak di masyarakat.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat sekaligus Kepala DP3AKB, Siska Gerfianti, dalam paparannya menekankan bahwa keberhasilan pengendalian stunting sangat erat kaitannya dengan optimalisasi program Keluarga Berencana. Ia menggarisbawahi bahwa masih banyak keluarga di Jawa Barat yang memiliki lebih dari lima anak, sehingga berdampak langsung terhadap pola pengasuhan, pemenuhan gizi, serta akses terhadap sanitasi dan kesehatan lingkungan.

“Ketimpangan jumlah anak dengan kemampuan pengasuhan dan pemenuhan kebutuhan dasar menyebabkan tiga pilar penurunan stunting—yakni pola makan, pola asuh, dan sanitasi—tidak berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, penguatan program KB adalah langkah yang strategis dan efektif,” tegas Siska.

Selain itu, Pokja IV yang selama ini menjadi penggerak keluarga sehat juga diarahkan untuk menjalankan tugas lintas sektor dalam rangka mencapai enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Posyandu, mencakup aspek pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, ketertiban umum, perlindungan sosial, hingga perumahan rakyat. Pokja IV juga diharapkan mampu menjadi fasilitator dan penghubung antara kebutuhan masyarakat dan intervensi pemerintah.

Dalam rangka menyukseskan program ini, DP3AKB Jabar akan melakukan pembinaan secara langsung ke kabupaten/kota bersama kader PKK di tingkat kecamatan dan desa. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada edukasi, namun juga pelayanan langsung termasuk penyuluhan KB dan pemantauan kesehatan keluarga secara berkelanjutan.

Siska menambahkan bahwa seluruh jajaran Pokja dan kader PKK perlu menyelaraskan visi dan gerakan agar seluruh wilayah bergerak dalam langkah yang terkoordinasi. “Kita tidak hanya bicara tentang kebijakan, tetapi tentang implementasi konkret di lapangan yang menyentuh langsung kehidupan keluarga,” tegasnya.

Kegiatan ini ditutup dengan komitmen bersama seluruh peserta untuk menjadikan program KB sebagai fondasi utama dalam membangun keluarga yang sehat dan bebas stunting. Dengan semangat kolaborasi menuju “Jabar Istimewa”, Jawa Barat menargetkan menjadi provinsi terdepan dalam upaya mencetak generasi unggul, sehat, dan berkualitas demi masa depan Indonesia.