PENTAS.TV – Persoalan sampah tidaklah akan selesai manakala berakhir di wacana saja. TUmpukan sampah di jalan, tumpukan sampah di TPS beberapa titik dan tumpukan lainnya yang belum tersolusikan karena keterbatasan beragam hal.
Dinas Kota Bandung telah berupaya tetapi pada kenyataannya dengan 2.200 ton sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Kota Bandung setiap harinya perlu dijalankan solusi pintar Kelola sampah.
Kabar baik kini datang dari Koperasi Konsumen Sejahtera Putra Bangsa! Hari ini disebababkan karena secara resmi telah dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Koperasi Konsumen Sejahtera Putra Bangsa (KSPB) dan PT Tatali Cahaya Priangan Bandung, yang menjadi momen penting bagi langkah strategis koperasi dalam memperluas jaringan pemasaran produk-produk ramah lingkungan, khususnya mesin tungku bakar insinerator milik dan produksi PT Tatali Cahaya Priangan Bandung.
Penandatanganan MoU ini disaksikan langsung oleh Sekretaris Jenderal LSM GMBI, serta turut dihadiri oleh Ketua KSM GMBI, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap sinergi antar lembaga dan semangat gotong royong dalam membantu persoalan sampah yang tak kunjung solusi di kalangan masyarakat.
Kerja sama ini menjadi tonggak baru bagi koperasi untuk turut serta memasarkan solusi pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan, seiring meningkatnya kebutuhan berbagai wilayah—baik desa, pesantren, komunitas, hingga instansi—terhadap alat pengolah sampah mandiri yang praktis dan aman.
“Saya berterima kasih kepada PT Tatali atas kesepakatan yang telah ditanda tangani ini dengan Koperasi Konsumen Sejahtera Putera Bangsa yang juga merupakan koperasi komunitas LSM GMBI Dimana tadi juga disaksikan oleh Pengawas/Sekjend LSM GMBI. Harapan saya tentunya ini menjadi sebuah solusi bagi lingkungan hidup terutama penanganan sampah dan hari ini kita sudah merencanakan adanya pilot project di KEcamatan Cimenyan sebagai perbatasan antara Kabupaten Bandung dan Kota Bandung,” ujar AZIZAH TALITA DEWI, S.SOS. MM, KOPERASI KONSUMEN SEJAHTERA PUTRA BANGSA, Kamis (05/06/2025).
“Kami akan membuka luas penanaman modal anggota koperasi untuk membeli mesin produksi Insinerator Jaya ini untuk solusi sampah di hampir 27 RT. Kami pun bisa bekerja sama dengan masyarakat ataupun industry pariwisata, perhotelan, dan perumahan untuk bisa menangani program,”Sampah Hari Ini Selesai Hari Ini,” terang Ketua Koperasi.
Ia pun memaparkan bahwa Lokasi untuk penempatan incinerator ini nantinya akan ditempatkan di Lokasi yang telah direncanakan di RW 27 Kelurahan Cibenying Kecamatan CImenyan Dimana lahannya sudah tersedia yang dimiliki oleh Ketua KSM yang juga sebagai Ketua Pelaksana program nanti yang akan mengelola bagaimana penanganan sampah khususnya kelurahan Cibenying.
Azizah juga berharap pilot project ini tidak hanya satu saja tetapi bisa sebagai contoh Kawasan di Bandung Utara.
“Kami berharap dengan Lokasi yang berbatasan dengan Kota Bandung ini terutama di wilayah dekat Kelurahan Cibenying bisa mendapat kesempatan diberi pelayanan perihal pengelolaan sampah. Dan saya berharap Kota Bandung juga bebas sampah terutama Kabupaten, saya menyadari bahwa di Cimenyan ini, perumahan banyak, padat penduduknya tetapi solusi sampah belum jalan dan persoalannya masih belum tertangani,” jelas Ketua KSPB.
Sekjen LSM GMBI pun bersyukur dengan adanya kesepakatan yang telah terjadi,”Alhamdulilah hari ini telah terjadi kesepakatan antara PT Tatali dan Koperasi KSPB yang tentunya saya harap bisa menjadi solusi untuk penanganan sampah yang memang sampai hari ini menjadi persoalan baik di Kota Bandung, Jawa Barat bahkan di wilayah Indonesia itu sendiri.
“Mudah-mudahan solusi tentang sampah ini bisa dimulai di Jawa Barat terlebih dahulu, dan saya meyakini bahwa kerja sama pada hari ini bisa membawakan solusi yang baik karena sampah yang hingga hari ini menjadi polemic,” terang H.Asep Rahmat, B.A.
“Insyaallah, saya juga akan menginstruksikan kepada jaringan pengurus dan angota LSM GMBI, karena selain sebagai Sekretaris Jenderal LSM GMBI dan juga Dewan Pengawas di Koperasi KSPB menginstruksikan agar program ini berjalan di setiap wilayah dan tentunya ini akan menjadi pilot project di Jawa Barat khususnya untuk penanganan sampah ini,” jelas H.Asep.
Dewan Pengawas Koperasi KSPB berharap dengan adanya alat incinerator ini bisa menjadi jalan keluar penanganan sampah khususnya di Jawa Barat terlebih dahulu.
Tak tertinggal Ajat sebagai Ketua KSM di LSM GMBI yang nantinya akan menjadi penanggung jawab pengelolaan sampah dan penanganan lingkungan mengutarakan bahwa ia berharap permasalahansampah sekarang di wilayahnya ini ada solusi yang terbaik. Selama ini, persoalan sampah tidak ada solusinya, hanya bertumpuk dan dari rumah tangga dibuang saja dan ini menimbulkan bau yang mengganggu.
“ Sampah itu menjadi polemic sekarang ini dan pengurus RT dan RW pun kewalahan sekarang ini, dan saya berharap dengan adanya mesin incinerator ini akan menanggulangi persoalan sampah terutama untuk di wilayah ini saja dulu,” pungkas Ajat Sudrajat, Ketua KSM LSM GMBI.