PENTAS.TV-BANDUNG, Sejumlah NGO asing mulai perhatikan Bandung Zoo. Ini akibat lembaga konservasi tersebut tutup selama tiga bulan. Padahal sejatinya lembaga konservasi tidak boleh ditutup dari para pengunjung.
Sebuah NGO berkedudukan di Belanda yaitu United Netherland, mulai membahas kejanggalan tersebut. Info ini mereka dapatkan setelah jaringan ABM (Aliansi Bandung Melawan) berdialog dengan sejumlah aktivis di Jakarta. “Ya kami sudah membahas soal ini bersama teman teman jaringan civil society di tingkat nasional dan luar negeri”, ungkap Apipudin, koordinator ABM.
United Netherland adalah sebuah NGO yang membicarakan banyak hal, salah diantaranya soal satwa liar. Mereka tertarik pada kasus Bandung Zoo sebab beberapa kejanggalan terjadi dan berlangsung cukup lama. Karena hal tersebutlah LSM tersebut bersama ABM bersepakat untuk membawa persoalan ini ke ranah Internasional.
Menurut Apipudin, langkah-langkah tersebut perlu diambil karena sekira 710 satwa di Bandung Zoo harus diselamatkan, sebagai bagian dari upaya konservasi di kawasan Tamansari. Gonjang-ganjing penutupan ini sejatinya tidak perlu terjadi jika pemerintah faham kaidah-kaidah lingkungan.
Diungkapkan Apip, selain mendiskusikan kasus Bandung Zoo di ranah internasional, pihaknya juga mendorong KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk menilik kejanggalan yang terjadi di Bandung Zoo. “Menurut kami ada beberapa hal yang harus diawasi oleh KPK dengan lebih fokus”, ujarnya. Sebagai informasi, LSM asing lainnya di Amerika akan mengutus ahli gajah yakni Steve Koyle yang akan berkunjung ke Bandung Zoo dalam waktu dekat. Ahli gajah dari negeri Paman Sam itu sudah menjalin komunikasi dengan Aliansi Pecinta Satwa Liar (APECSI). Rencananya mereka akan memantau kesehatan dan kesejahteraan dua ekor satwa di Bandung Zoo. (GIH/*)














