
PENTAS.TV – BANDUNG, Setiap korporasi dan industri pasti mengalami beragam dinamika performa dan kinerja.
Seperti yang dialami korporasi perbankan berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Bank Mandiri Tbk (Persero).
Berdasarkan pelaporan keuangannya, hingga periode Agustus 2025 berakhir, perbankan pelat merah yang berkode emiten BMRI ini sukses menggelontorkan dana kredit yang masif. Yakni Rp1.353 triliun.
Perbandingannya dengan realisasi penyaluran kredit hingga Agustus 2024, nilai tersebut lebih banyak 10,74 persen.
Selain penyaluran kredit, hingga Agustus 2025, perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) berhasil menambah nilai pengelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK), yakni pada posisi Rp1.706 triliun.
Total pengelolaan DPK tersebut, secara tahunan, bertambah 10,56 persen. Realisasi pengelolaan DPK hingga Agustus tahun lalu bernilai Rp1.543 triliun.
Gacornya penyaluran kredit tersebut membuat PT Bank Mandiri Tbk (Persero) meraup pundi-pundi cuan dalam bentuk pendapatan bunga bersih alias Net Interest Income (NII) bernilai Rp51,17 triliun.
Apabila perbandingannya dengan Agustus 2024, angka itu bertambah 3,35 persen. Pada akhir bulan kedelapan 2024, posisi NII BMRI yaitu Rp49,51 triliun.
Sayangnya, masifnya penyaluran kredit dan NII tersebut kurang mendongkrak perolehan laba korporasi Merah Putih tersebut.
Data pelaporan keuangan itu menunjukkan, pada Agustus 2025, PT Bank Mandiri Tbk (Persero) posisi laba tahun berjalan bernominal Rp30,65 triliun.
Jika membandingkannya dengan posisi laba tahun berjalan pada periode sama tahun sebelumnya, nominal tersebut menyusut 8,66 persen.
Akhir Agustus 2024, nilai laba bersih tahun berjalan yang diraup PT Bank Mandiri Tbk (Persero) pada level Rp33,55 triliun. (win/*)