PENTAS.TV – BANDUNG, Bukan hal yang mengejutkan apabila pada momen-momen tertentu, seperti Natal-Tahun Baru (Nataru) beragam kebutuhan lebih banyak daripada kondisi normal. Begitu pula dengan kebutuhan transportasi publik.
Pada periode Nataru 2025-2026, khusus Wilayah 2 Bandung, PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero), memprediksi volume penumpang Commuter Line lebih banyak daripada momen sama tahun sebelumnya.
“Kami mengestimasi bahwa volume penumpang Commuter Line di Wilayah 2 Bandung pada Nataru 2025-2026 bertambah 3 persen secara tahunan,” tandas Karina Amanda, Vice President Corporate Secretary PT KAI (Persero) Commuter Line Indonesia (KCI).
Wanita berambut pendek ini mengungkapkan, selama periode Nataru 2024-2025, pihaknya melayani sekitar 1.13 juta orang penumpang.
“Prediksi kami pada Nataru 2025-2026, volume penumpang Commuter Line bertambah 3 persen atau menjadi sekitar 1,17 juta orang,” tandas Karina Amanda.
Secara rata-rata, lanjutnya, pada weekday periode Masa Angkutan Nataru 2025-2026, pihaknya melayani sekitar 45 ribu orang penumpang per hari.
Sedangkan pada weekend momen Angkutan Nataru 2025-2026, rata-rata, volume penumpang berjumlah sekitar 67 ribu orang.
Agar kebutuhan transportasi masyarakat selama Masa Angkutan Nataru 2025-2026 terakomodir, lanjut Karina Amanda, di Wilayah 2 Bandung, pihaknya mengaktifkan 58 perjalanan per hari.
“Yang terbanyak adalah Commuter Line Bandung Raya. Setiap harinya, kami mengaktifkan 38 perjalanan Commuter Line Bandung Raya,” papar Karina Amanda.
Kemudian, sambungnya, pihaknya mengaktifkan 10 perjalanan per hari Commuter Line Walahar (Purwakarta-Cikampek-Cikarang pp).
Lalu, lanjut dia, aktivasi Commuter Line Garut (Garut-Bandung pp) sebanyak enam perjalanan per hari. Selanjutnya, sebanyak empat perjalanan Commuter Line Jatiluhur (Cikarang-Cikampek pp).
Selama Nataru 2025-2026, imbuhnya, pihaknya pun menetapkan okupansi maksimum pada setiap perjalanan Commuter Line.
“Yakni, sebesar 150 persen. Batas maksimum okupansi itu berlaku pada Commuter Line Bandung Raya, Commuter Line Walahar, dan Commuter Line Jatiluhur,” urai dia.
Batas okupansi maksimum 150 persen pun, tambah Karina Amanda, berlaku pada Commuter Line Garut.
Namun, imbuh dia, pembatasan okupansi 150 persen itu berlaku pada jarak tempuh Commuter Line Garut yang tidak melebihi 109 kilo meter.
“Sedangkan batas maksimum okupansi Commuter Line Garut yang jarak tempuhnya melebihi 100 kilo meter, yakni 120 persen,” ucap dia.
Agar seluruh perjalanan Commuter Line tetap aman, lancar, nyaman, dan kondusif selama momen Nataru 2025-2026, kata Karina Amanda, pihaknya mengerahkan 369 orang personil.
Jumlah itu, jelas dia, belum termasuk petugas ekstra, yang pihaknya siagakan pada setiap stasiun, termasuk beberapa Pos Komando (Posko) Masa Angkutan Nataru 2025-2026. (win/*)














