Soal Stok Beras, Bos Bulog Kasih Garansi, Ini Ucapannya

0
Perum Bulog jamin kualitas stok beras nasional layak konsumsi. (Instagram)

PENTAS.TV – BANDUNG, Demi terealisasinya cita-cita pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negeri swasembada pangan, lembaga-lembaga negara, termasuk korporasi-korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bahu membahu.

Satu buktinya, bersama Kementerian Pertanian (Kementan), Badan Pangan Nasional (Bapanas) bekerja keras agar ketersediaan pangan, khususnya beras, dalam kondisi stabil.

Karenanya, keduanya menginstruksikan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) supaya melakukan penyerapan dan pengadaan beras atau gabah kering setara beras secara masif.

Hasilnya, luar biasa. Stok beras nasional berlimpah. Volumenya hampir mencapai posisi 4 juta ton, yang hingga saat ini, dikelola Perum Bulog.

Namun, adanya isu bahwa jutaan beras itu mengalami degradasi kualitas akibat proses penyimpanannya yang lama.Meski demikian, rumor itu ditepis The Big Bos Perum Bulog.

“Kami pastikan bahwa stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah) sebanyak 3,9 juta ton tetap berkualitas,” tegas Ahmad Rizal Ramdhani , Direktur Utama Perum Bulog, dalam keterangannya.

Pihaknya, lanjut dia, menggaransi bahwa kualitas CBP, yang penyalurannya melalui dua skema, yakni Program Bantuan Pangan dan Program Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), tetap baik.

Itu karena, kata Ahmad Rizal Ramdhani, sebelum re-packing atau pengemasan ulang, pihaknya senantiasa mengeceknya, baik secara kualitas maupun kuantitas, sehingga layak bagi masyarakat.

Pemeriksaan itu, tuturnya, pihaknya lakukan secara rutin dan berkala. Teknis pemeriksaannya, sambung dia, yakni pada laboratorium yang tentunya terakreditasi.

Antara lain, Laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech dan Laboratorium PT Sucofindo (Persero).

Hasil pemeriksaan terbaru pada dua laboratoriun , yang berlangsung Agustus 2025, menunjukkan bahwa CBP masih layak konsumsi.

“Kandungan pada CBP masih sesuai syaratt kelayakan konsumsi,” ungkapnya.

Mokhamad Suyamto, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, menimpali, sebanyak 75 persen stok CBP atau setara 2,95 juta ton, merupakan hasil pengadaan dalam negeri.

“Sisanya, adalah importasi, yang prosesnya mengacu pada penugasan pemerintah pada akhir tahun lalu,” terang Mokhamad Suyamto.

Dia mengatakan, agar CPR tetap layak konsumsi, pihaknya menerapkan prosedur pengelolaan selama tersimpan pada gudang-gudang.

Selain itu, tambahnya, pihaknya juga menerapkan mekanisme agar kualitas tetap baik, yakni melalui skema berbasis pada sebuah sistem.

“Yaitu PHGT (Pengelolaan Hama Gudang) Terpadu. Artinya, sebuah pola maintenance (beras) secara terpadu dan rutin,” jelasnya.

Cakupannya, sebut dia, antara lain, spraying untuk mencegah serangan hama. Lalu, kata dia, jika terindikasi beras terserang hama, ada proses fumigasi.

Selain itu, sahutnya, pengecekan secara daily atau harian, tidak hanya beras, tetapi juga termasuk kondisi gudang dan sekitarnya. (win/*)