Pentas.TV – Bandung. Selama beberapa waktu terakhir, persoalan hukum mendera perbankan berbendera Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ternama, PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk (Perseroda) alias bank bjb.
Walau demikian, perbankan yang bermarkas di Jalan Naripan Bandung itu tetap menunjukkan performa dan kinerja mentereng.
Buktinya, perbankan Merah Putih itu berhasil meraup pundi-pundi cuan melalui perolehan laba bersih konsolidasi bernilai jumbo. Selain itu, asetnya juga semakin banyak
Berdasarkan pelaporan keuangan, hingga Desember tahun lalu, perbankan berkode emiten BJBR itu membukukan laba bersih konsolidasi bernominal Rp1,36 triliun.
Catatan gemilang lainnya, hingga periode 2024 berakhir, bank bjb menggelontorkan kredit atau pembiayaan yang juga masif. Total, hingga Desember 2024, bank bjb menyalurkan dana kredit yang lebih banyak 17,05 persen daripada akhir 2023 atau bernilai Rp146,40 triliun.
Soal pengelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikelola bank bjb, hingga akhir Desember 2024, nominalnya berada pada level Rp153,85 triliun. Angka itu lebih banyak 12,75 persen daripada pengelolaan DPK hingga akhir 2023.
Pengelolaan DPK tersebut terdiri atas Current Account Savings Account (CASA) atau dana murah. Yakni, terdiri atas tabungan dan giro, yang masing-masing bernominal Rp40,95 triliun serta Rp22,44 triliun.
Sisanya, adalah dana mahal, yakni berupa deposito. Angkanya, Rp90,45 triliun.
Selain perolehan laba bersih konsolidasi yang bernilai masif, hingga Desember 2024, bank bjb pun memiliki aset yang semakin banyak. Totalnya, bank bjb punya aset bernominal Rp219,96 triliun atau bertambah 16,81 persen secara tahunan. (*)
