PENTAS.TV – BANDUNG, Terjadinya beragam dinamika global, semisal trade war antara Amerika Serikat (AS) dan China tidak menjadi penghambat korporasi Badan Usaha Milik Negara BUMN sektor telekomunikasi, PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) untuk terus menuai performa dan kinerja gemilang.
Buktinya, PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) semakin kaya raya. Itu karena korporasi yang dahulu bernama Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) ini sukses meraup cuan bernilai sultan.
Ririek Adriansyah, Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (Persero), dalam keterangannya, mengemukakan, pada triwulan perdana 2025, pihaknya membukukan income terkonsolidasi bernilai fantastis, yakni Rp36,6 triliun.
Selain income masif, lanjut Ririek Adriansyah, pada periode yang sama,, pihaknya meraup laba sebelum bunga, pajak, dan depresiasi lainnya, termasuk amortisasi, yang nominalnya jumbo. Yakni, sebut dia, Rp18,2 triliun.
“Sedangkan perolehan laba bersih pada triwulan pertama tahun ini, posisinya Rp5,8 triliun,” ungkap Ririek Adriansyah.
Dia mengatakan, ada sejumlah strategi yang menjadi kunci agar performa dan kinerja jajarannya tetap mentereng, bahkan terus bergeliat. Yaitu, beber dia, pihaknya memfokuskan pengembangan beberapa hal.
Antara lain, tuturnya, infrastruktur dan bisnis digital. Kemudian, kata dia, mengembangkan penyediaan fasilitas solusi yang relevan dengan berbagai kondisi dan perkembangan zaman. Termasuk, ucapnya, pengembangan simplifikasi produk.
Bicara soal digital business, Ririek Adriansyah mengklaim bahwa segmen ini sangat bergeliat. Bahkan, tegasnya, menjadi kontributor terbesar, income yakni 90,3 persen.
Sumber income berikutnya, lanjut dia, adalah IndiHome residensial, yang pada triwulan I 2025 jumlah pelanggannya sebanyak 9,8 juta atau lebih banyak 10,4 persen daripada periode sama tahun lalu. Secara tahunan, sahut Ririek Adriansyah, sumber income itu, ujarnya, bergerak positif 1,3 persen.
Bagaimana perkembangan pelanggan seluler? Ririek Adriansyah menyampaikan, pergerakannya pun positif.
Pada triwulan I tahun ini, pihaknya mencatat, bahwa posisi jumlah pelanggan seluler sebanyak 158,8 juta.
Agar kebutuhan telekomunikasi terlayani dan terpenuhi secara prima dan andal, imbuhnya, pihaknya terus menambah dan memperluas covering jaringan.
Itu karena, ungkapnya, hingga Maret 2025, pihaknya mengaktifkan 278.100 unit. Sebanyak 227.454 unit di antaranya berupa BTS 4G.
“Ada juga sebanyak 1.910 unit BTS 5G,” tutup Ririek Adriansyah. (win/*)