Akomodir Sektor Industri, PLN Lakukan Hal Ini: Pasok Green Energy via REC, Apakah Itu?

0
Adi Priyanto, Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero). (Istimewa)

PENTAS.TV – BANDUNG, Hingga kini, ada beragam jenis kebutuhan berkatagori primer bagi masyarakat.

Selain sandang dan pangan, pasokan energi listrik yang andal dan mumpuni pun termasuk komoditas krusial yang dibutuhkan publik.

Tidak heran, korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor ketenagalistrikan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), terus berupaya keras sebagai penyedia energi listrik sehingga kebutuhan masyarakat terlayani dan terakomodir.

Buktinya, agar kebutuhan masyarakat tentang energi listrik terlayani dan terakomodir, PT PLN (Persero), tidak hanya menyasar kalangan rumah tangga dan Usaha Mikro-Kecil-Menengah (UMKM), tetapi juga industri.

Tentang industri, korporasi Merah Putih berpredikat industri strategis tersebut punya kiat terbaru agar pasokan energi listrik bagi kalangan industri tetap andal.Yaitu berupa The Green & Clean Energy.

“Benar, bagi kalangan industri, kami juga menyiapkan energi hijau. Yaitu berupa The Renewable Energy Certificate (REC),” tandas Adi Priyanto, Direktur Retail & Niaga PT PLN (Persero).

Penyediaan REC, jelasnya, sebagai upaya jajarannya guna menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, lanjutnya, juga cara jajarannya demi tercapainya target Net Zero Emissions (NZE) yang dicanangkan pemerintah pada 2060.

Sugeng Widodo, General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jabar, menambahkan, penyediaan REC membuat sektor industri mengurangi emisi karbon dalam proses produksinya.

“Yang tidak kalah pentingnya, REC juga menjadi penopang menggeliatnya kalangan industri yang tentunya, memunculkan multi-player effect positif ,” paparnya.

Misalnya, jelas Sugeng Widodo, REC membuat operasional lebih efisien sehingga bisnis industri terus berkesinambungan.

Jika bisnisnya berkelanjutan dan berkesinambungan, tentunya, sambung Sugeng Widodo, daya saing industri semakin kuat.

Efek domino selanjutnya, yaitu penyediaan peluang kerja yang lebih masif. Tentunya, sahut dia, jika itu semua terwujud, dampak yang lebih besarnya lagi yaitu perekonomian sebuah daerah lebih berkembang, sehingga kehidupan masyarakat lebih sejahtera,” bebernya.

Human Resource, General Affair (HR-GA), & Corporate Affair Director PT South Pacific Viscose, Vibrayani Arkhama Bihara, mengakui bahwa ketersediaan dan pasokan energi listrik yang andal serta mumpuni berdampak positif pada kinerja industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) tersebut.

“Manfaatnya, pasokan listrik lebih stabil sehingga kapasitas produksi bertambah dan produk semakin berkualitas. Efeknya, kami bisa memperluas jaringan pasar ekspor,” timpal Vibrayani Arkhama Bihara. (win/*)