PENTAS.TV – BANDUNG, Sepertinya, meski dibayangi setopnya aktivitas 26 perbankan berkatagori Bank Perekonomian Rakyat (BPR)-Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS), banyak pelaku industri tersebut tetap membukukan performa dan kinerja apik serta mentereng.

Satu buktinya yakni pencapaian perbankan swasta nasional yang merupakan anggota Mitsubishi United Financial of Japan (MUFJ) Group, PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Dalam keterangannya, Daisuke Ejima, Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk, mengumumkan, hingga berakhirnya triwulan III 2025, pihaknya meraup laba bersih bernilai jumbo, yakni Rp2,8 triliun.

Perbandingannya dengan periode sama tahun lalu, nominal penyaluran kredit tersebut bertambah 21 persen.

Dia mengatakan, perolehan laba bersih berangka masif itu berkat berkurangnya biaya kredit sebesar 18 pesen secara tahunan. Tidak itu sajaz kata dia, pergerakan positif pinjaman dan penghimpunan dana juga menjadi trigger pencapaian apik itu.

Daisuke Ejima meneruskan, hingga bulan kesembilan 2025 berakhir, nilai perolehan Provision Operating atau pendapatan operasional konsolidasi bertambah 1 persen secara tahunan atau menjadi Rp14,4 triliun.

Sedangkan perolehan Provision Operating sebelum pencadangan, lanjutnya, menggeliat 2 persen secara tahunan. Posisinya menjadi Rp6,4 triliun.

Begitu pula dengan Net Income Margin (NIM), yang secara tahunan, juga bergeliat 6,9 persen.

Bicara soal intermediasi, Daisuke Ejima membeberkan, hingga September 2025, pihaknya menyalurkan kredit dan trade finance konsolidasi bernominal total Rp196,2 triliun.

Nilai tersebut , terangnya, lebih banyak daripada persen daripada pencapaian akhir September 2024.

Moncernya penyaluran kredit, sahutnya, pihaknya imbangi oleh pergerakan positif rasio Non-Performing Loan (NPL) Coverage, yang kini, posisinya menjadi i 274,9 persen atau bertambah meningkat 260 basis poin secara tahunan.

“Perkembangan positif pun tercermin pada rasio NPL Bruto. Posisinya yakni 1,8 persen ,” ucap Daisuke Ejima.

Bagaimana soal pengelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK)?

Daisuke Ejima mengatakan, hingga akhir September 2025, pihaknya mengelola DPK konsolidasi bernilai Rp170,3 triliun, atau bertambah 14 persen secara tahunan. (win/*)