PENTAS TV, Bandung – Deretan stan UMKM menghiasi Jalan Braga dalam gelaran Bazaar Berdaya Bersama, penutup dari rangkaian Bootcamp Berdaya Bersama 2025. Acara ini menghadirkan lebih dari 50 pelaku usaha kecil, koperasi, dan industri kreatif yang memamerkan produk unggulan mereka dalam suasana yang meriah dan terbuka untuk publik.
Diselenggarakan oleh Kemenko PM, kegiatan ini bertujuan mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas melalui pendekatan pelatihan terstandardisasi dan penguatan jejaring usaha.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, dalam sambutannya menekankan pelatihan yang tidak berujung pada kemandirian harus segera ditinjau ulang. “Banyak pelaku UMKM hanya berpindah dari satu pelatihan ke pelatihan lain. Ini tidak boleh terus dibiarkan. Pemerintah ingin pelatihan ini menjadi standardisasi semua pelatihan di indonesia termasuk daerah.” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pentingnya menciptakan ruang aktual bagi para pelaku usaha untuk bertumbuh. “”Kami ingin pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak berhenti di ruang kelas. Harus ada panggung di mana pelaku usaha bisa tampil, tumbuh, dan terkoneksi langsung dengan ekosistem yang lebih luas.” tambahnya.
Dalam rangka menyusun kebijakan yang lebih adaptif, acara ini juga menghadirkan sesi diskusi lintas sektor. Menko PM berdialog langsung dengan pelaku usaha, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan.
Diskusi ini turut menghadirkan Billy Boen, Founder & CEO Young On Top, yang menyuarakan pentingnya kolaborasi antar generasi. Menurut Billy, UMKM membutuhkan mentor dan dukungan ekosistem yang solid agar mampu naik kelas. “Tantangan UMKM saat ini bukan hanya modal atau pemasaran, tapi juga keberlanjutan. Kita perlu mentor yang paham prosesnya,” ucapnya.
Dalam forum Billy juga menegaskan bahwa “pelatihan bagi pelaku UMKM tidak bisa dilakukan hanya sekali, sekadar memberikan teori lalu berharap mereka dapat berkembang sendiri. Menurutnya, pelatihan harus bersifat berkesinambungan.” ujarnya
Deputi Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran, Leontinus Alpha Edison, juga menekankan perlunya integrasi lintas sektor. Ia menyebut program Berdaya Bersama sebagai salah satu pilar utama untuk menciptakan ekosistem yang saling menopang antara pelaku usaha, pemerintah, dan komunitas lokal.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyambut baik penyelenggaraan acara ini. Ia menegaskan komitmen pemerintah kota untuk terus mendorong pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas. “Inisiatif ini kami dukung penuh karena sejalan dengan visi Kota Bandung sebagai pusat inovasi dan kewirausahaan,” katanya.
Bazaar ini juga menghadirkan ruang edukatif dan inspiratif, seperti sesi “Coffee 101” yang memperkenalkan kekayaan kopi Nusantara. Barista dari berbagai daerah mendemonstrasikan teknik penyeduhan kopi secara langsung, memberikan pengalaman interaktif bagi para pengunjung.
Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan pemberdayaan, “Bazaar Berdaya Bersama” bukan sekadar ajang pameran, melainkan langkah nyata dalam membangun ekosistem ekonomi rakyat yang tangguh dan berkelanjutan.