Bandung, Pentas. Tv
Warga di Odesa terus ngebut membangun sanitasi, terutama MCK, mandi, Cuci, Kakus. Terutama pada Peringatan Hari Toilet Sedunia 19 November. Di Odesa dibangun beberapa MCK.
Problem buang air besar masih menjadi soal di indonesia. Hal ini dikatakan oleh
Nina Danny Natawidjaja, Pembina Gerakan Indonesia Empathize (Inem), sebuah sayap organisasi perempuan di bawah Yayasan Odesa Indonesia.
“Indonesia masih punya problem besar. Dan masalah ini harus detail dijawab dengan aksi nyata di setiap lingkungan. Kebetulan di Kawasan Bandung Raya ini masalah BABS juga merupakan problem yang pelik dan membutuhkan aksi-aksi konkret setiap saat.” kata Nina seusai kegiatan aksi amal penyuluhan kebersihan pada peresmian dua Pembangunan Toilet Umum di Kampung Pondok Buah Batu Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Selasa, 17 November 2020.
Menurut Nina, Kota Bandung punya problem lebih 700ribu jiwa yang masih BABS. Kota Kecil di Cimahi memiliki problem 127 ribu jiwa yang masih BABS. Sedangkan Kabupaten Bandung terdapat 600ribu jiwa lebih yang masih BABS. Yang menjadi persoalan besar menurut Nina adalah tidak adanya langkah-langkah massif dari pemerintah. Banyaknya berita tentang BABS di Kawasan Bandung Raya dan Jawa Barat seringkali tidak ditindaklanjuti secara serius.
“Mungkin pejabat itu tidak pernah tahu situasi lapangan sehingga tidak tergerak menolong warga yang puluhan tahun kesulitan air dan hidup dalam keadaan kumuh. Kalau saya di lapangan melihatnya miris dan karena itu sesegera mungkin mengusahakan pertolongan,” kata Nina.
Pada hari peringatan Toilet Sedunia kali ini, Nina dan teman-temannya membangun dua toilet umum di Kampung Pondok Buah Batu Desa Mekarmanik, sebuah desa yang terbelakang dalam bidang pendidikan, sanitasi dan tingkat kemiskinannya sangat memprihatinkan.
Dua sarana MCK tersebut merupakan hasil penggalangan donasi Odesa Indonesia dari para dermawan dari berbagai Kota.
Menurut Nina, gerakan pembangunan sanitasi juga harus menyertakan aksi pendampingan. Pada kesempatan acara itu Nina dan kawan-kawannya juga berbagi sabun, beras, gunting kuku untuk warga.
“Setelah Toilet jadi, kita sering datangi dan ikut lagi memeriksa keadaan. Sudah sering diperiksa pun masih sering jorok karena masalah sanitasi juga berurusan dengan kebiasaan. Nah kita mencoba lakukan semaksimal mungkin,” kata Nina.
Laporan: Rayhan