
PENTAS.TV – BANDUNG, Demi terealisasinya pembentukan ekosistem Electric Vehicle (EV) alias kendaraan listrik, ang dicanangkan pemerintah demi tercapainya target Net Zero Emission (NZE) 2060, korporasi-korporasi, khususnya yang berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menerapkan serta mengaktifkan beragam strategi.
Satu di antaranya yakni korporasi Merah Putih sektor ketenagalistrikan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero).
Lalu, seperti apa jurus PT PLN (Persero) mengakselerasi terbentuknya ekosistem kendaraan listrik?
Hingga kini, PT PLN (Persero) sangat aktif menggulirkan beragam program agar ekosistem EV segera terbentuk. Satu caranya, terus menambah aktivasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di banyak daerah, termasuk Jabar.
Terbaru, di Tatar Pasundan, secara resmi, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jabar mengaktifkan SPKLU Center. “Ini adalah pionir. Artinya, merupakan SPKLU Center pertama di tanah air,” tandas General Manager (GM) PT PLN (Persero) UID Jabar.
Lokasinya, sebut pria berkaca mata tersebut, yakni Rest Area 38B ruas Tax On Location (TOL) Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi).
Seiring dengan aktivasi SPKLU pada ruas TOL Jagorawi itu, lanjutnya, Jabar tampil sebagai provinsi yang memiliki infrastruktur pengisian daya EV terbanyak di Indonesia.
Agung Murdifi meneruskan, demi kesempurnaan dan primanya pelayanan, SPKLU Center Rest Area 38B TOL Jagorawi itu ditopang 5 unit engine.
Empat unit engine, jelasnya, berupa SPKLU Fast Charging. Satu lainnya, lanjut dia, yakni SPKLU Medium Charging.
Executive Vice President (EVP) Pengembangan Produk Niaga PT PLN (Persero), Ririn Rachmawardini, yang mewakili Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), menambahkan, SPKLU Center ini merupakan upaya kami untuk mengakselerasi terbentuknya ekosistem kendaraan listrik.
“Kami berkomitmen untuk memperluas dan menambah jaringan SPKLU di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini guna mempermudah para pengguna EV mengakses infrastruktur pengisian daya,” paparnya. (win)