Bandung, Pentas – Universitas Sangga Buana YPKP memutuskan untuk memperpanjang perkuliahan daring (online) mahasiswanya. Sebelumnya, sistem perkuliahan daring telah dilaksanakan sejak 16 Maret 2020 sampai dengan 30 Mei 2020. Perpanjangan ini guna menindaklanjuti meningkatnya eskalasai Pandemi Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia.
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor: SE-011/II.1.2-III/USB YPKP/2020 Tentang Perpanjangan Kebijakan Terkait Pandemi Covid-19 Di lingkungan Universitas Sangga Buana YPKP yang ditandangani Rektor USB YPKP, Dr. H. Asep Effendi R, SE., M.Si. PIA. CFrA. CRBC tertanggal 26 Maret 2020.
Rektor menjelaskan, sebelumnya USB YPKP memberlakukan pembelajaran daring selama dua minggu, yaitu terhitung mulai tanggal 16 – 28 Maret 2020. Namun ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan sehingga masa pembelajaran online tersebut harus diperpanjang.
Di antaranya adalah keputusan Kepala BNPB No. 13A Tahun 2020, tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia. Lalu Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan serta Surat Edaran Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV 1685/LL4/TU/2020 tentang Himbauan Antisipasi Penyebaran Virus Corona.
“Selain itu, kita memantau kondisi penyebaran virus corona yang akhir-akhir ini kian mengkhawatirkan. Maka USB YPKP harus bertindak cepat untuk memutus mata rantai penyebaran wabah ini,” ucap Rektor.
Dalam Surat Edaran yang ditandatangani Rektor tersebut, Rektor mengajak Civitas Akademika USB YPKP untuk menjaga kesehatan dan kebugaran dengan konsumsi makanan bergizi serta minum dan istirahat yang cukup. Menghindari interaksi sosial dan tidak berada di tempat keramaian jika tidak penting (social distancing).
“Kita juga menghimbau segenap Civitas Akademika USB YPKP untuk menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan sekitarnya. Berdoa agar wabah Covid-19 dapat segera teratasi. Lalu menjalankan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 di mana saja berada,” ucap Rektor.
Selain itu, Rektor juga memutuskan bahwa selama pembelajaran daring untuk menggunakan aplikasi daring Kuliah online USB YPKP, aplikasi video conference, e-mail, dan media sosial daring dalam pelaksanaan proses perkuliahan sampai akhir Semester Genap 2019/2020, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Kemudian, praktikum dalam bentuk lainnya yang relevan secara daring, dan proses pembimbingan tugas akhir/tesis/disertasi dan kegiatan pembimbingan lainnya. Terkait dengan pembelajaran daring tersebut maka Universitas Sangga Buana akan memberikan bantuan biaya pengganti paket internet kepada mahasiswa sebagai bentuk dukungan kepada mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran daring.
Lalu semua bentuk seminar/sidang mahasiswa dapat dilaksanakan di bawah koordinasi fakultas/pascasarjana, dengan mengutamakan penggunaan aplikasi video conference dan memperhatikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, jika harus ada kegiatan dalam ruangan.
Begitu pula dengan kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa di laboratorium, dapat dilaksanakan atas izin pimpinan fakultas dan memperhatikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Kegiatan penelitian berlokasi di luar kampus tidak diperkenankan.
Selanjutnya, USB YPKP memperbolehkan mahasiswa untuk kembali ke tempat asal masing-masing dan harus melakukan self-isolated selama 14 hari. Sementara dosen dan tenaga kependidikan tidak dibenarkan meninggalkan kota Bandung jika tidak ada hal penting.
Pada Surat Edaran tersebut, Rektor juga memutuskan bahwa rapat atau pertemuan dilaksanakan secara daring dengan menggunakan aplikasi video conference.
“Melalui keputusan ini kita berharap, agar terbangun kesadaran bersama. Bahwa wabah ini akan segera berlalu jika setiap kita peduli dan patuh dengan protokol yang telah ditetapkan dalam penanganan virus yang mematikan ini,” ucap Rektor.
Universitas Sangga Buana juga telah melakukan langkah pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19) dengan melakukan penyemprotan desinfektan bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) di seluruh area kampus termasuk Gedung Serba Guna, Student Centre dan Mesjid yang berada di lingkungan kampus.
Sementara itu dr. Ferry Kadarusman selaku kepala UPT Kesehatan USB YPKP menghimbau kepada seluruh civitas akademika USB YPKP untuk tetap menjaga daya tahan tubuh di tengah pandemic virus corona yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
“cara penyebaran virus corona melalui tetesan kecil yang keluar dari hidung atau mulut ketika mereka yang terinfeksi virus bersin atau batuk, Tetesan itu kemudian mendarat di benda atau permukaan yang disentuh dan orang sehat. Lalu orang sehat ini menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh orang sehat ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona.”
“Itu sebabnya penting untuk menjaga jarak 1 meter lebih dari orang yang sakit. Hingga kini belum ada penelitian yang menyatakan virus corona COVID-19 bisa menular melalui udara,”
Dr. Ferry menambahkan gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini bersifat ringan dan terjadi secara bertahap.
“Namun, beberapa orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tak merasa tidak enak badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang mendapatkan COVID-19 sakit parah dan mengalami kesulitanbernapas”
“Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin terkena penyakit serius. Orang dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas harus mendapat perhatian medis”
Beliau juga menjelaskan bahwa kekuatan imun tubuh kita agar selalu tetap terjaga guna meminimalisir tertular virus corona.
“Pertahanan diri adalah dengan menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Mari konsumsi vitamin C, vitamin E, dan makanan yang baik,” kata dr. Ferry
beliau mengatakan selain mengonsumsi makanan yang baik dan sehat serta vitamin, pertahanan diri juga dibentuk melalui pola hidup yang sehat. Perilaku yang tidak sehat, seperti merokok, sebaiknya dihindari.
“Kemudian, pertahanan sosial adalah upaya bersama untuk menjaga diri agar tidak saling bersentuhan, yang bisa menularkan virus corona. Hindari juga kerumunan karena kita tidak tahu apakah orang-orang di sekitar ada yang terinfeksi atau tidak,” katanya. (rls)