
PENTAS.TV – BANDUNG, Bergulirnya agenda global berkaitan dengan lingkungan dan alam, yakni Net Zero Emission (NZE), membuat pemerintah turut menggelar beragam program untuk mengurangi emisi karbon.
Demi terealisasinya NZE 2060, pemerintah memulai era transofmrasi energi, yang selama ini mengandalkan energi fosil menjadi listrik. Satu bentuknya berupa membentuk dan membangun ekosistem kendaraan listrik.
Sebagai korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor ketenagalistrikan, tentunya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) punya kepentingan untuk menyukseskan dan mengakselerasi terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di berbagai daerah, termasuk Jabar.
Lalu, bagaimana perkembangan ekosistem kendaraan listrik, khususnya di Jabar?
General Manager (GM) PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jabar, Tonny Bellamy, mengklaim bahwa ekosistem kendaraan listrik di Tatar Pasundan menunjukkan tren positif.
Satu indikatornya, kata Tonny Bellamy, yakni bergairahnya transaksi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) kelolaan jajarannya, terutama selama momen Ramadan-Idul Fitri 2025.
“Pada 17 Maret 2025-8 April 2025.momen Ramadan-Idul Fitri tahun ini, ada sebanyak 19.486 transaksi SPKLU di wilayah kerja kami,” tandas Tonny Bellamy.
Jumlah transaksi selama periode itu, jelas dia, bertambah sangat signifikan apabila perbandingannya dengan momen sama 2024.
Secara persentase, sebut Tonny Bellamy, transaksi SPKLU yang pihaknya kelola selama Ramadan-Idul Fitri 2025 tersebut lebih banyak 407 persen daripada periode sama tahun sebelumnya, yang banyaknya 4.782 transaksi.
Tentunya, lanjut dia, masifnya transaksi itu, otomatis, konsumsi listrik para pengguna Electric Vehicle EV alias kendaraan listrik saat pengisian daya pada SPKLU pun bertambah.
Tonny Bellamy menyatakan, volume penjualan energi listrik pada seluruh SPKLU kelolaan jajarannya selama Ramadan-Idul Fitri 2025 yakni 430 Mega Watt-hour (MWh).
“Itu (volume penjualan listrik) jauh lebih besar daripada momen Ramadan-Idul Fitri 2024, yakni bertambah 483 persen. Pada periode Ramadan-Idul Fitri tahun lal, penjualan listrik sebesar 89 MWh,” papar dia.
Uniknya, sahut Tonny Bellamy, transaksi SPKLU selama Ramadan-Idul Fitri 2025, yakni 60 persen, berlangsung pada SPKLU non-ruas Tax On Location (TOL) dan bukan areal Rest Area. Umpamanya, kantor PT PLN (Persero), mal, dan pusat keramaian lainnya.
Ini berarti, terangnya, masyarakat semakin banyak yang menggunakan kendaraan listrik untuk aktivitas harian.
Tentu saja, kata dia, hal itu menunjukkan bahwa perkembangan ekosistem kendaraan listrik menunjukkan pergerakan positif.
Tonny Bellamy mengatakan, hingga periode Ramadan-Idul Fitri 2025, pihaknya mengaktifkan 441 unit EV Charger SPKLU yang tersebar di 262 titik strategis.
Sebarannya, tambah Tonny Bellamy, yakni 354 unit EV Charger berlokasi pada 235 titik jalur non-ruas TOL. Sisanya, imbuhnya, sebanyak 87 unit EV Charger, pihaknya aktifkan pada 27 titik Rest Area.
Aktivasi ratusan EV Charger dan masifnya transaksi SPKLU, ujarnya, selain mengindikasikan ekosistem kendaraan listrik mengalami perkembangan positif, juga menunjukkan keseriusan jajarannya mendukung sekaligus mengakselerasi tercapainya NZE 2060. (win)