Ini Cara Kreatif Gen Z untuk IBK Melalui Hope Design

0
Founder Hope Design berfoto bersama
Founder Hope Design berfoto bersama

Penggunaan digital marketing di Indonesia terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan akses internet yang semakin meluas. Namun, pemberdayaan digital masyarakat, terutama bagi individu berkebutuhan khusus (IBK), masih menjadi tantangan besar.

Hope Design muncul sebagai salah satu inisiatif yang bertujuan untuk memberikan peluang bagi IBK agar dapat berkembang di era digital.

Menurut data dari Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) tahun 2022-2023, kompetensi masyarakat Indonesia dalam keterampilan digital, termasuk digital marketing, masih perlu ditingkatkan, dengan skor keseluruhan sebesar 37,8 dari skala 100.

Hope Design, sebagai bagian dari House of Hope, mendukung peningkatan ini dengan memberikan perhatian khusus pada individu berkebutuhan khusus yang ingin meningkatkan keterampilannya di bidang digital. House of Hope, yang didukung oleh Yayasan Blessindo Harapan Mandiri, didedikasikan untuk menjembatani kesenjangan antara IBK (individu berkebutuhan khusus) berusia 18 tahun ke atas, termasuk mereka yang memiliki gangguan perkembangan saraf, dengan dunia kerja.

Di dalam inisiatif ini, Hope Design menawarkan layanan manajemen media sosial yang dirancang untuk membantu IBK dan pelaku UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) memperkuat keberadaan digital mereka.

Darlene Rowena, salah satu Chief Director Hope Design, menekankan bahwa “Hope Design dibangun untuk membantu memecahkan masalah serta memberikan solusi dan jawaban untuk masyarakat. Kami percaya bahwa ide-ide segar dari Gen Z dapat menjadi kunci untuk menciptakan perubahan positif. Dengan Hope Design, kami ingin menunjukkan bagaimana generasi kita bisa memberikan jawaban konkret untuk tantangan yang ada di masyarakat.”

“Salah satu tujuan utama Hope Design adalah membantu IBK dalam memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk menunjukkan kemampuan dan bakat mereka, serta membantu mereka terintegrasi lebih baik dalam lingkungan sosial dan dunia kerja,” ungkapnya, Rabu (28/08/2024).

Darlene menerangkan bahwa contoh yang relevan adalah pengalaman dengan Osha, seorang IBK yang dikenal berprestasi di bidang olahraga dan pernah mencetak rekor MURI. Namun, tantangan yang dihadapi Osha dalam memanfaatkan media sosialnya secara efektif menunjukkan bahwa banyak IBK lain juga membutuhkan dukungan serupa.

Nael, panggilan akrab dari Nathanael Yoga Langi Soedharsono, salah satu anggota tim Hope Design, menggarisbawahi pentingnya penataan media sosial yang rapi untuk meningkatkan pengakuan dan peluang kerja bagi IBK.

“Beberapa brand tertarik menjadikan Osha sebagai talenta, tetapi penawaran harga untuk kerja sama tersebut sering kali tidak worth it menurut kami. Hal ini bisa jadi karena jumlah follower dan tampilan media sosial yang kurang estetik. Sebagai anak-anak desain, kami ingin membantu Osha agar media sosialnya lebih tertata rapi dan prestasinya semakin terlihat dan bold,” ujar Nael menambahkan.

Pendapat ini juga disetujui oleh Muhammad Raihan, salah satu tim di Hope Design, yang bersama-sama dengan Nael dan Darlene berkomitmen untuk membesarkan House of Hope.

Raihan, yang turut berkontribusi dalam memberikan pembekalan kepada orang tua dari empat IBK untuk merapihkan dan mengelola media sosial anak-anak mereka, menekankan pentingnya portofolio digital yang terorganisir.

Menurut Raihan, portofolio yang tertata rapi akan memungkinkan karya-karya IBK diperlihatkan kepada khalayak yang lebih luas, serta meningkatkan kesadaran akan kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh IBK.

“Memberdayakan mereka bukan hanya soal memberikan keterampilan, tapi juga membangun kepercayaan diri dan menunjukkan bahwa mereka punya tempat di dunia ini. Kami berharap Hope Design bisa terus menjadi wadah bagi mereka untuk berkembang dan menjadi inspirasi bagi banyak orang,” ujar Raihan.

Nael pun menambahkan, “Alangkah baiknya jika IBK itu memiliki portofolio yang tertata rapi sehingga orang-orang yang belum mengenalnya bisa lebih jauh mengetahui informasi yang bersangkutan melalui karya mereka yang ditampilkan di media sosial. Dan ini bisa jadi awareness juga kan, ternyata IBK tersebut bisa berkarya yang mungkin malah lebih bagus dari orang-orang normal lainnya,” pungkasnya menutup pembicaraan.