
PENTAS.TV – BANDUNG, Memang, banyak kalangan beranggapan bahwa perekonomian nasional selama beberapa tahun terakhir cukup merepotkan publik negeri ini. Walau demikian, sektor perbankan, khususnya di Jabar, masih mampu menunjukkan performa mentereng.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jabar, secara umum, di Tatar Pasundan, perbankan menunjukkan performa dan kinerja mentereng.
Hal itu tercermin pada sejumlah indikator. Di antaranya, nominal aset, penyaluran kredit atau pembiayaan, pengelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK), dan lainnya, termasuk rasio risiko kredit macet alias Non-Performing Loan (NPL).
Hingga Januari 2025, secara total, aset perbankan di Jabar, baik Perbankan Umum maupun segmen Bank Perekonomian Rakyat (BPR)-Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS), bertambah 4,63 persen secara tahunan.
Bagaimana dengan penyaluran kredit atau pembiayaan?
OJK Jabar mencatat, di Bumi Parahyangan, hingga Januari 2025, perbankan Jabar, yang meliputi Perbankan Umum dan BPR-BPRS, menyalurkan kredit tau pembiayaan bernilai jumbo. Nominalnya bertambah 4,97 persen secara tahunan atau menjadi Rp647 triliun.
Masifnya nilai penyaluran kredit perbankan ii diimbangi posisi rasio NPL yang relatif tetap positif, yakni pada level 3,61 persen.
Tentang pengelolaan DPK, di Jabar, khusus perbankan umum yang headquarter-nya di tanah Pasundan, menunjukkan geliat positif.
Hingga bulan perdana 2025, perbankan yang berkantor pusat di Jabar, mengelola DPK bernilai mewah. Nominalnya, bertambah 2,96 persen secara tahunan atau menjadi Rp134 triliun. (win/*)