Bandung, Pentas TV – Di awal tahun 2000-an Bober Cafe adalah pioneer tempat nongkrong 24 jam yang menghadirkan sisha sebagai favoritnya.
Owner Bober Cafe, Jodi Janitra mengatakan, tren penggemar sisha memang sempat meredup beberapa tahun terakhir ini dan sekarang mulai naik lagi.
Sebelum vaporizer ramai disukai oleh generasi milenial saat ini, sisha menjadi pilihan sebagai bentuk rekreasi saat nongkrong bersama teman-teman.
Sisha merupakan metode merokok asal Timur Tengah yang menggunakan tabung berisi air, mangkuk, pipa, dan selang.
Lalu di dalam tabung tersebut terdapat tembakau khusus dipanaskan dan ditambahkan perasa seperti buah-buahan.
“Bober menyediakan sisha sejak 2005 atau 2006 dan perkembangannya nggak hanya disukai pelajar atau anak muda tetapi orang dewasa. Bahkan di negara Eropa tren sisha sudah mulai naik,” ujar Jodi saat ditemui di Bober Cafe, Jalan Riau, Rabu malam (19/1/2022).
Untuk mengembalikan penikmat sisha di Bandung, Bober Cafe pun menghadirkan Tobacco rasa terbaru.
Jodi mengatakan, rasa yang dihadirkan adalah tembakau murni lokal Indonesia dengan tren baru.
“Kalau dahulu dikenalnya cuma rasa apel, bubble gum, jeruk, anggur. Kalau sekarang, tren nya justru mix atau campur dengan rasa ice macem-macem,” ujarnya.
Hal ini diakui Jodi memberikan sebuah inovasi baru bagi bisnisnya mengingat Bober Cafe adalah pioneer namun ternyata tren sisha sudah berkembang jauh.
Sementara itu di masa pandemi, untuk tetap menjaga protokol kesehatan, Jodi mengatakan tiap personal sebaiknya menggunakan satu alat.
Peminat sisha ini menariknya juga dinikmati oleh perempuan, salah satunya adalah Nur Annisa (25) yang berasal dari Cikutra.
“Saya menyukai sisha sejak usia 17 tahun dan sampai sekarang hampir setiap hari tidak lepas dari sisha,” ujar Nisa.
Nisa mengatakan ia lebih menyukai sisha dibandingkan vape karena liquidnya seringkali menempel lidahnya.
Awal mula Nisa mengenal sisha adalah dikenalkan oleh teman-temannya yang berasal dari kalangan Arab.
“Sisha itu memang imagenya middle east padahal memang rasanya enak. Ketika nyoba ternyata enak dan beralih dari rokok,” ujarnya.
Menurutnya para perempuan lebih menyukai sisha karena rasanya yang lebih beragam.