Bandung, Pentas TV  — Negara Jepang menjadi salah satu tujuan favorit bagi pemagangan SMK dari Indonesia. Terlebih dengan terobosan kemajuan teknologi yang memiliki jepang sangat baik. Sehingga SDM Indonesia masa depan dapat belajar dari Jepang.

Oleh karena itu, Yayasan Pendidikan Nasional melakukan Kerjasama dengan Kofuku, dalam program pemagangan bagi siswa SMK Nasional.

Melalui kerjasama ini membuka seluas-luasnya kesempatan untuk belajar ke Jepang, salah satu hal penting yang harus dikuasai peserta pemagangan adalah bahasa negara yang dituju. Sehingga pihaknya sejak dalam masa pendidikan, sudah memasukan pembelajaran bahasa dalam kurikulum.

Para siswa smk nasional diberi bebrapa pelajaran Bahasa asing diantaranya Bahasa jepang yang sudah include dalam kurikulum di kelas 12, mereka sudah mulai fokus kepada bahasa negara yang dituju untuk pemagangan.

Ini sangat membantu orang tua, selain efektif juga meringankan biaya.

Kepala Kofuku Cabang Kota Bandung, Maria Imelda mengatakna bagi siswa Bahasa akan di beri pelatihan sedangkan skill sesuai dengan jurusan kelulusan dan di arahkan melaui pemagangan selama 3 tahun maria berharap dengan bekerja sama dengan smk nasional maka para peminat yang akan pergi kejepang akan semakin banyak, dan akan di bandu dengan dana talangan 100 persen.

Sementara itu Sekertaris Yayasan Pendidikan Nasional, Sri Wulandari Retno mengatakan ini adalah terobosan mandiri yang kami lakukan dan berkontribusi kepada pemerintah, dan akan memasukan unsur kemampuan Bahasa yang sudah include ke dalam kurikulum.

Karna salah satu syarat yang harus kuasai adalah Bahasa. Sri Wulandari Retno menambahkan dengan adanya Kerjasama dengan kofuku selain Bahasa juga banyak yang bisa diperoleh terkait dengan Bahasa jepang, Sri Wulandari Retno berharap dengan kemitraan ini dapat lebih banyak mengirim peserta didik untuk dapat sekolah atau magang di Jepang.

Terkait dengan kurikulum di sekolah tersebut humas smk nasional bandung hardianto mengatakan untuk beberapa jurusan menerima multi media, tekhnik computer dan jaringan, akomodasi perkantoran dan elektro medik, untuk tenaga Kesehatan yang sangat dibutuhkan.

Sebanyak 70 siswa telah mengikuti kelas bahasa Jepang, namun tidak menutup kemungkinan adanya siswa lain yang pindah kelas.minat siswa yang ikut kelas perkenalan bahasa Jepang cukup tinggi, ada tiga kelas bahasa yakni Korea, Jerman dan Jepang.

Pihaknya berharap melalui pemagangan ini, maka dapat menciptakan lulusan yang tangguh dan mandiri serta kompeten. Sehingga selain bisa membiayai diri sendiri, juga dapat bekerja sesuai bidang atau jurusan yang dikuasai di negera manapun.