Bos Bulog Bicara Soal Penyerapan dan Stok Beras Nasional: Volumenya Super Masif, Melebihi 3,5 Juta Ton

0
Tumpukan karung beras yang tersimpan pada sebuah Gudang Bulog. (Istimewa)

PENTAS. TV – BANDUNG, Rencana agung pemerintahan era Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia (RI) 2024-2029, yakni menjadikan Indonesia swasembada pangan, bisa terwujud.

Satu indikatornya tercermin pada perkembangan stok beras nasional yang dikelola korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).

Dalam keterangannya, Prihasto Setyanto, Direktur Pengadaan Perum Bulog, mengklaim bahwa hingga awal Mei 2025, volume penyerapan beras atau gabah setara beras nasional pada posisi 2 juta ton.

“Masifnya volume penyerapan memperkuat stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah). Yaitu menjadi 3,6 juta ton,” tandas Prihasto Setyanto.

Dia menyatakan, bahwa stok CBP pada awal Mei 2025 merupakan yang terbanyak selama ekistensi korporasi yaitu sejak 1969.

Bahkan Prihasto Setyanto memprediksi bahwa ketersediaan CBP berpotensi semakin berlimpah. Pasalnya, tutur dia, proses penyerapan yang pihaknya gulirkan bersama pelaku usaha penggilingan padi di seluruh wilayah Indonesia, baik skala kecil maupun besar, terus bergulir.

” Itu karena, karena masa panen masih berlangsung di beberapa daerah,” kata dia.

Masifnya penyerapan pun, ungkapnya, berkat implementasi beragam strategi.

Antara lain, sahutnya, melalui penerapan skema jemput bola oleh Tim Jemput Gabah Perum Bulog, bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Tim ini, terangnya, membeli hasil panen petani sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp6.500 per kilo gram.

Sebelumnya, Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian Mentan (Mentan), juga menginformasikan bahwa ketersediaan beras nasional berlimpah.

Berdasarkan data, beber Andi Amran Sulaiman, pihaknya mencatat bahwa stok CBP pada awal Mei 2025 yakni 3.517.294 ton.

Hebatnya, tukasnya, jutaan ton CBP itu, tidak termasuk beras impor. Artinya, volume stok CBP pada awal Mei 2025 tersebut murni produk pertanian dalam negeri.

Perbandingannya dengan stok CBP periode sama 2024, ucap Andi Amran Sulaiman, kalo ini, jauh lebih banyak. “Pada Mei 2024, posisi stok CBP yakni 1,46 juta ton, tepatnya 1.467.626 ton,” pungkasnya. (win/*)