RSJ Cisarua Jawa Barat Melakukan Jemput Bola Mengurangi ODGJ yang di Pasung

0

Bandung, Pentas TV – dr.Noki Irawan wakil direktur bidang medik, keperawatan dan penunjang RSJ Cisarua Jawa Barat pada diskusi Senin pagi 18 Oktober 2021 dengan tema ” Mental Health For All: Let’s Make it Reality” mengungkapkan RSJ Cisarua Jabar terus melakukan jemput bola untuk mengurangi warga Jawa Barat yang dipasung.

Menurut dia RSJ Cisarua Jabar terus melakukan upaya untuk mengurangi jumlah warga Jawa Barat yang dipasung. “kami melakukan ini terus-menerus meskipun selama pandemi memang jumlah relatif berkurang”

Menurut dia selama pandemi memang langkah pelayanan medik agak sedikit terganggu karena adanya pembatasan pergerakan PPKM.

Namun demikian dia optimis selesai PPKM pihaknya akan melakukan upaya lebih banyak lagi.

Soal kesehatan jiwa ini menjadi menarik karena pada peringatan hari kesehatan jiwa tahun ini, Jawa Barat melakukan sebuah diskusi panel yang terdiri dari beberapa para ahli kejiwaan.

Diikuti juga oleh peserta dari beberapa daerah akademisi karang taruna, darma wanita dan juga kelompok profesi lainnya termasuk media yang dilakukan secara hybrid.

Pada kesempatan ini juga dilakukan komitmen untuk menyelesaikan persoalan kesehatan jiwa di provinsi Jawa Barat karena kesehatan jiwa merupakan salah satu indikator kesehatan termasuk kesehatan jasmani dan rohani.

Menurut Noki memang data yang ada selama ini tidak terlalu valid namun mereka tetap menjalankan tugas untuk mengurangi orang yang dipasung di seluruh Jawa Barat.

hal ini juga diperkuat oleh Dr. Teddy Hidayat psikiater penggagas Ruang Tengah Ruang Empati yang selama ini aktif melakukan gerakan preventif untuk mengurangi tekanan kejiwaan di seluruh Jawa Barat.

Dokter Teddy menyatakan data yang dikeluarkan oleh pihak BPJS selama ini kurang valid karena setelah pihaknya melakukan pendataan sendiri ternyata di lapangan jumlahnya jauh lebih besar dari data yang ada.

“Kalau Jawa Barat ingin menjadi Jabar juara semestinya persoalan kejiwaan juga masuk dalam prioritas karena selama ini menurut dr. Teddy yang juga aktif di rumah sakit RSHS ini soal kejiwaan belum menjadi prioritas pasangan Jabar juara.

Karenanya dia mengusulkan untuk peningkatan anggaran dan juga pemberdayaan Puskesmas yang ada di berbagai wilayah untuk menjadi ujung tombak dalam mendeteksi warga Jawa Barat yang mengidap gangguan.

Kita harus memberikan pelatihan kepada nakes yang ada di Puskesmas agar mereka bisa menangani ODGJ dalam tingkat tertentu jadi tidak perlu semuanya dikirim ke RSJ di Cisarua

Dengan begini kita bisa secara bersama-sama dengan seluruh orang-orang atau kelompok yang konsen pada soal kejiwaan untuk meningkatkan kesehatan jiwa warga Jawa Barat