Irit dan hemat biaya, itulah kesan yang akan disampaikan penemu dan pencetus kompor berbahan bakar air, Haji Ano. Pasalnya di Indonesia air sangat melimpah dan murah.
3000 liter air gunung dijual seharga Rp170 ribu. Jika digunakan untuk bahan bakar kompor tentu saja sangat melimpah. Kebayang, air sebanyak itu bisa digunakan memasak berapa bulan ya?
Dengan rakayasa teknologi, Haji Ano yang dulu pernah menjadi kepercayaan BJ Habibie dan Presiden Soeharto ini, membuat kompor berbahan bakar air yang sudah dipatenkan. Tentu tidak air semata, karena harus ada pemantik api dengan bantuan solar. Itu sebabnya kompor ini disebut Solair.
Daya panasnya diatas 600 derajat celcius, cukup baik untuk keperluan memasak terutama para home industri yang mengandalkan kompor besar. Untuk perbandingannya satu solar untuk tiga air. Asapnya memang ada, tetapi hanya jarak dua meter saja langsung hilang karena asap gas itu berasal dari air.
Haji Ano sangat dekat dengan Ketua Umum Ormas BBC Haji Mugi Sudjana yang juga Direktur Utama PT Ensolair Solusi Nusantara dalam proyek ini.
Sering dikatakan Solair ini juga populer dengan temuan orang BBC. Kelak kompor ini sebagai teknologi dasar pembuatan Alat Pemusnah Sampah (Insenerator) portabel tanpa asap yang protype-nya sudah ditiru orang Bandung dengan bentuk lain.
Siapakah Haji Ano ini dan apa saja dari 14 item penemuan rekayasa teknologinya? Ini akan diurai pada video lainnya. .