Puluhan siswa/ siswi Sekolah Dasar Damian, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, mendeklarasikan anti bullying, yaitu penggunaan kekerasan, ancaman atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain.
Dihadapan para orang tua mereka, aparat kepolisian, para guru serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) anti kekerasan Sudah Dong dan Komisi Perindungan Anak, para siswa yang diwakili Dama Dhananjaya siswa kelas 6 serta Metta Kireina Tedjasurya siswa kelas 4, membacakan deklarasi anti bullying.
Dalam deklarasi yang diberinama Deklarasi KBB Bebas Bully, tercantum tiga komitmen yaitu, Komitmen untuk menghentikan segala jenis penindasan baik fisik maupun mental, Hak untuk mendapatkan kebebasan dari segala bentuk kekerasan dan Bersama-sama menghargai hak asasi setiap individu.
Usai mengucapkan deklarasi, para peserta yang hadir langsung menggunakan gelang yang disebut dengan Gelang Tabur Tuai berwarna hijau dan biru yang terbuat dari bahan katun yang mengandung arti, warna biru mencerminkan perdamaian dan rekalsasi serta warna hijau sebagai simbol rasa sayang dan cinta kepada teman dan sesama.
Menurut Kepala Sekolah Damian, Kota Baru Parahyangan, Ika Melania, saat ini banyak sekali tindak kekerasan terhadap anak-anak, dimana mayoritas dari kasus tersebut kebanyakan pelakunya semakin muda.
Connieta Theotirta Mengatakan, Dia sangat senang dengan adanya dilakukan seminar di sekolah dasar Damian, sekolah juga menggandeng orang tua murid dan pemerintah untuk memberantas bully.
Dia sangat menghawatirkan anak – anak, karena saat ini anak – anak sudah mulai dengan yang namanya gadget, gadget adalah salah satu penyebab anak bisa terkena cyber bully .
Bully ini bukan hanya tanggungjawab pendidikan di sekolah, tapi orang tua juga harus menyambut untuk stop bully, dan orang tua harus semakin sadar.